back to home rss Twitter Delicious Facebook Digg

LINTAS BUDAYA ( jaran kepang )

Diposting oleh IMMERSION BOOK



Jawa tengah adalah provinsi penuh budaya, salah satu budaya nya adalah tarian " KUDA LUMPING ". Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawakuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Malaysia dan Singapura. menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Menurut sejarah konon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran [[Diponegoro]] dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.

Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada jaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
Begitupun kegiatan yang dilakukan di lapangan Mr.Roem ( 15/05/2010 ), kegiatan yang diadakan oleh " PEMDA PANCA MARGA " markas ranting Parakan, dalam rangka menggenang 100 tahun ( 1908-2010 ) meninggalnya Mr. Mohamad Roem. ( Mr.Roem adalah salah satu tokoh bangsa dan seorang diplomat yang handal, ia adalah pahlawan yang lahir dan dibesarkan di Parakan. Semasa hidupnya jiwa dan raganya dipertaruhkan untuk NKRI. Ia adalah pejuang yang patut diteladani. ). Kegiatan yang di ikuti oleh sekitar 16 peserta festival ini, adalah kegiatan untuk melestarikan budaya setempat. Hansi misalnya ditemui saat melihat warisan budaya ini ia mengaku " Kegiatan ini sangat bermanfaat dan bagus untuk melestarikan budaya " . Meski hujan mengguyur parakan Lapangan Mr. Roem khususnya, namun antusiasme warga untuk melihat tarian yang sudah mulai dilupakan ini mampu menyatu dengan iringan suara gamelan dan bunyi lainnya.
Kegiatan ini sangat bermanfaat dan semoga bisa menjadi salah satu sarana untuk melestarikan budaya bangsa yang sudah nulai dilurakan ini. { RDIE }